Minggu, 27 Januari 2008

Menganalisa kebutahan memory PC bagi game tertentu

Tidak semua game membutuhkan memory besar. Umumnya game dapat berjalan baik walaupun memory computer hanya 512MB. Tetapi konfigurasi game saat ini telah menyediakan setting detail gambar sangat tinggi. Dan tidak ada hubungannya dengan tingkat resolusi dari sebuah game dengan setting tinggi. Misalnya anda mengunakan LCD monitor 17", anda harus melakukan setting pada monitor dengan native 1280x1024. Bila diturunkan maka gambar akan terlihat kabur baik bagi kualitas gambar maupun text. Dampaknya anda harus memainkan game dengan tingkat resolusi tersebut agar gambar benar benar jelas dan pas pada monitor
Hal iain adalah jangan percayakan 100% pada konfigurasi yang ditulis bahwa Game yang anda mainkan memiliki konfigurasi terbaik dengan hardware A, B dan minimal memory 1GB. Karena pembuat game hanya memberikan informasi ala kadarnya. Pada kenyataannya untuk memainkan game produk mereka dibutuhkan spesifikasi lebih tinggi.
Untuk menganalisa kebutuhan memory pada sebuah game sangat mudah. Anda cukup mengaktifkan Task Manager dengan CTRL+ALT+DEL. Cobalah mainkan game yang anda rasa sangat berat dan tidak nyaman walaupun anda sudah mengunakan hardware super. Lalu anda tekan ALT+TAB dan lihat dibagian grafik Task Manager berapa posisi memory yang dibutuhkan
Lihat angka pada gambar dibawah ini yang menunjukan bahwa sebuah game Company of Heroes dengan setting ultra meloading program kedalam memory sebesar 1.14GB. Artinya kebutuhan memory pada game tersebut sebenarnya membutuhkan memory diatas 1GB. Bila computer hanya memiliki memory 1GB atau dibawahnya, dipastikan game yang anda mainkan tidak akan pernah berjalan mulus walaupun hardware yang anda gunakan sudah sangat baik.

Kamis, 24 Januari 2008

Hacker Sebagai Penguji Sistem Keamanan

Dalam membangun sebuah sistem jaringan berbasis internet, masalah keamanan menjadi suatu hal yang mutlak diperlukan. Sistem yang dibangun tanpa adanya sistem keamanan yang baik sama halnya dengan mengajak pencuri untuk masuk ke rumah kita dan membiarkan dia mengambil segala sesuatu yang kita miliki.
Seringkali ketika membangun sebuah sistem, kita menemukan berbagai kerawanan dalam sistem kita. Namun hal itu kita anggap sebagai hal kecil karena kita tidak menganggapnya sebagai lubang keamanan (hole). Kita tidak sadar bahwa kerawanan-kerawanan kecil seperti inilah yang dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk menjalankan aksi kejahatannya.

HACKER VS CRACKER
Dua istilah ini paling sering disebutkan ketika kita berbicara mengenai keamanan data. Hacker dan cracker dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas berbagai kasus kejahatan komputer (cybercrime) yang semakin marak dewasa ini. Padahal jika kita mau melihat siapa dan apa yang dilakukan oleh hacker dan cracker, maka anggapan tersebut bisa dikatakan tidak 100 % benar.
Hacker adalah sebutan untuk mereka yang menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer ataupun dalam sebuah software. Hasil pekerjaan mereka biasanya dipublikasikan secara luas dengan harapan sistem atau software yang didapati memiliki kelemahan dalam hal keamanan dapat disempurnakan di masa yang akan datang. Sedangkan cracker memanfaatkan kelemahan-kelamahan pada sebuah sistem atau software untuk melakukan tindak kejahatan.
Dalam masyarakat hacker, dikenal hirarki atau tingkatan. Hacker menduduki tempat kedua dalam tingkatan tersebut dan cracker berada pada tingkat ketiga. Selain itu masih ada beberapa tingkatan lain seperti lamer (wanna be). Berbeda dengan hacker dan craker yang mencari dan menemukan sendiri kelemahan sebuah sistem, seorang lamer menggunakan hasil temuan itu untuk melakukan tindak kejahatan. Seorang lamer biasanya hanya memiliki pengetahuan yang sedikit mengenai komputer terutama mengenai sistem keamanan dan pemrograman. Dalam komunitas hacker, lamer merupakan sebutan yang bisa dibilang memalukan.
Seorang hacker memiliki tujuan yaitu untuk menyempurnakan sebuah sistem sedangkan seorang cracker lebih bersifat destruktif. Umumnya cracker melakukan cracking untuk menggunakan sumber daya di sebuah sistem untuk kepentingan sendiri.

MENGUJI KEAMANAN SISTEM
Berbicara mengenai keamanan dalam sebuah sistem komputer, tak akan lepas dari bagaimana seorang cracker dapat melakukan penetrasi ke dalam sistem dan melakukan pengrusakan. Ada banyak cara yang biasanya digunakan untuk melakukan penetrasi antara lain : IP Spoofing (Pemalsuan alamat IP), FTP Attack, Unix Finger Exploit, Flooding, Email Exploitsm Password Attacks, Remote File Sisem Attacks, dll.
Pada umumnya, cara-cara tersebut bertujuan untuk membuat server dalam sebuah sistem menjadi sangat sibuk dan bekerja di atas batas kemampuannya sehingga sistem akan menjadi lemah dan mudah dicrack.
Seorang hacker bisa dipekerjakan untuk mencari celah-celah (hole) dalam sebuah sistem keamanan. Hacker akan menggunakan berbagai teknik yang diketahuinya termasuk teknik-teknik di atas untuk melakukan penetrasi ke dalam sistem. Hacker juga akan mengkombinasikan berbagai cara di atas dan menggunakan berbagai teknik terbaru yang lebih canggih. Dengan demikian diharapkan titik rawan dalam sebuah sistem dapat diketahui untuk kemudian dilakukan perbaikan. Setelah perbaikan dilakukan (dengan melibatkan sang hacker), sistem akan kembali diuji. Demikianlah proses ini dilakukan berulang-ulang sehingga semua celah yang ada dalam sistem kemanan bisa ditutup.
Untuk melakukan proses ini, tentunya dibutuhkan seorang hacker yang benar-benar berpengalaman dan memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Tidak semua hacker bisa melakukan hal ini dengan baik, apalagi jika kita memakai seorang cracker.

PENUTUP
Seorang hacker kini bisa memainkan peran sebagai konsultan keamanan bagi para vendor ataupun developer software maupun bagi perusahan-perusahaan yang menggunakan sistem komputer sebagai tulang punggung berjalannya kegiatan perusahaan. Dengan perannya ini, hacker diharapakan bisa membuat sebuah sistem ataupun sebuah software tetap survive dan tidak mengalami kehancuran akibat tindak kejahatan komputer yang dilakukan oleh para cracker.
Menjadi hacker adalah sebuah kebaikan tetapi menjadi seorang cracker adalah sebuah kejahatan.